Bimbingan Sakaratul Maut bagi Klien Muslim zulaika

download   Suatu kematian pasti akan datang kepada setiap makhluk Allah yang bernyawa dan berjiwa. Dalam al-qur’an dijelaskan dalam surah  ali imran : 185 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

Q.S Az Zumar : 30. Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya”

Malaikat Izrail akan datang kepada manusia yang dalam menuju kematiannya, yaitu manusia yang sedang mengalami proses tercabutnya nyawa yang akan diawalli dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan, peristiwa ini dikenal sebagai sakratul maut. Sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Q.S As Sajdah: 11 Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”

Malaikat Izrail pun akan mematikan manusia atas perintah Allah dan manusia tersebut akan mengalami terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap. Kematian tidak mengenal waktu, usia dan tempat dalam proses terpisahnya raga dan nyawanya. Banyak ditemukan manusia takut dengan kematian dan tidak ingin menemukan kematian, tetapi tidak ada 1 pun manusia yang mengetahui kapan kematian akan menghampirinya dan tidak dapat lari dari kematia tersebut.

Q.S Az Zumar: 42. “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.”

Q.S Luqman:34 “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Cara malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada ALLAH maka malaikat Izrail mencanut nyawanya dengan kasar.  Sebaliknya bila terhadap orang sholeh cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati.  Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap amat menyakitkan.  “ Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya di pukul pedang. “ ( HR. Ibnu Abu Dunya)

Q.S Al-qiyamah: 26-30

كَلآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ {26} وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ {27} وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ {28} وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ {29} إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ

“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan”. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau”.

download (27) Orang yang dalam hospitalisasi maupun sehat tidak akan mengetahui kapan kematian akan menghampirinya, maka dari itu kebutuhan spiritual sangat dibutuhkan. Banyak ditemukan di rumah sakit telah melaksanakan bimbingan rohani bagi pasien yang akan menghadapi sakaratul maut. Bimbingan rohani pasien merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-Psyco-Socio-Spritual ( APA, 1992 ) yang komprehensif, karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual ( Basic spiritual needs, Dadang Hawari, 1999 ).

Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek agama ( spiritual ) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984). Oleh karena itu dibutuhkan dokter, terutama perawat untuk memenuhi kebutuhan spritual pasien. Perawat seringkali menganggap kebutuhan spiritual tidak penting untuk pasien maupun sebaliknya. Kebutuhan spiritual biasa diberikan kepada pasien terminal yang didiagnosa oleh dokter yang memiliki kesembuhan yang sangat tipis. Salah satu tujuan dari pemberian bimbingan spiritual kepada pasien yaitu agar pasien dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi sakaratul maut dan agar pasien mati dengan damai. Begitu sakitnya dan sulitnya menghadapi sakaratul maut, maka perawat harus mampu untuk membimbing pasien dalam menghadapi  sakaratul maut yaitu dengan cara:

  1. Menalqin(menuntun)images

Rasulullah SAW bersabda: “Talqinilah orang yang akan wafat di antara kalian dengan, “Laa illaaha illallah”. Barangsiapa yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat, ‘Laa illaaha illallah’, maka ia akan masuk surga suatu masa kelak, kendatipun akan mengalami sebelum itu musibah yang akan menimpanya.”

Perawat muslim dalam mentalkinkan kalimah laa illaaha illallah dapat dilakukan pada pasien muslim menjelang ajalnya terutama saat pasien akan melepaskan nafasnya yang terakhir sehingga diupayakan pasien meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Para ulama berpendapat,” Apabila telah membimbing orang yang akan meninggal dengan satu bacaan talqin, maka jangan diulangi lagi. Kecuali apabila ia berbicara dengan bacaan-bacaan atau materi pembicaraan lain. Setelah itu barulah diulang kembali, agar bacaan Laa Illaaha Illallah menjadi ucapan terakhir ketika menghadapi kematian. Para ulama mengarahkan pada pentingnya menjenguk orang sakaratul maut, untuk mengingatkan, mengasihi, menutup kedua matanya dan memberikan hak-haknya.”(Syarhu An-nawawi Ala Shahih Muslim : 6/458)

Ciri-ciri pokok pasien yang akan melepaskan nafasnya yang terakhir, yaitu :

  • penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab
  • kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat.
  • Nadi mulai tak teratur, lemah dan pucat.
  • Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes.
  • Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih pasrah menerima.
  1. Hendaklah mendo’akannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali kata-kata yang baik

“Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang yang hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan yang baik-baik karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.” (HR. Muslim: 919)

Maka perawat harus berupaya memberikan suport mental agar pasien merasa yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik buat hambanya, mendoakan dan menutupkan kedua matanya yang terbuka saat roh terlepas dari jasadnya.

  1. Berbaik Sangka kepada Allah

Perawat membimbing pasien agar berbaik sangka kepada Allah SWT, seperti di dalam hadits Bukhari“ Tidak akan mati masing-masing kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT.”Hal ini menunjukkan apa yang kita pikirkan seringkali seperti apa yang terjadi pada kita karena Allah mengikuti perasangka umatNya

  1. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut

Disunnahkan bagi orang-orang yang hadir untuk membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air atau minuman. Kemudian disunnahkan juga untuk membasahi bibirnya dengan kapas yg telah diberi air. Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-kata. Dengan air dan kapas tersebut setidaknya dapat meredam rasa sakit yang dialami orang yang mengalami sakaratul maut, sehingga hal itu dapat mempermudah dirinya dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. (Al-Mughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah).

  1. Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat

– tidur terlentang sambil menghadapkan wajahnya ke arah kublat

– berbaring miring ke kanan dan wajahnya menghadap ke arah kiblat

Sebagian orang terbiasa membaca Al-Qur’an didekat orang yang sedang menghadapi sakaratul maut dengan berdasarkan pada hadits : “bacalah surat Yaasiin untuk orang-orang yang meninggal dunia” Dan hadits :“tidak ada seorang manusia yang mati, kemudian dibacakan surat yaasiin untuknya, kecuali Allah mempermudah segala urusannya”

Padahal kedua hadits tersebut dianggap sebagai hadits dha’if, tidak boleh memasukkannya kedalam kitab Hadits.

Bahkan, Imam Malik telah mengatakan bahwa hukum membaca Al-Qur’an disisi mayat adalah makruh. Dalam Kitabnya ‘Syarhu As-Syaghiir’(1/220):”Dimakruhkan membaca salah satu ayat dalam al-qur’an ketika datang kematian. Karena, tindakan tersebut tidak pernah dilakukan oleh para salafus shalih. Sekalipun, semua itu diniatkan sebagai do’a, memohon ampun, kasih sayang dan mengambil pelajaran.

referensi:

http://almanhaj.or.id/content/2570/slash/0/sakaratul-maut-detik-detik-yang-menegangkan-dan-menyakitkan/

http://www.jadipintar.com/2013/10/Tata-Cara-Membimbing-Orang-Yang-Sedang-Sakaratul-Maut.html

Komentar Terbaru

Follow keperawatanreligionzulaika on WordPress.com
Keperawatan Religion Dewi Lusiana

Bayi Tabung dalam Pandangan Islam

keperawatanreligionwulanselviaandriani

Bismilah, Mari Kita Awali Hari Dengan Penuh Harap Bahwa Allah Akan Memberikan Yang Terbaik Bagi Kita

Keperawatan Religion

Bahagia itu sederhana

keperawatanreligionputwirizki

Bayi Tabung dalam Pandangan Islam

Keperawatan Religion Lisa Meilia

METODA PENGOBATAN MENURUT RASULULLAH

Herlina's Note

nursing religion herlinaa

Religion in Nursing

"Engkaulah(Allah Swt) pemberi kesembuhan, yang tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali dengan penyembuhan engkau, satu penyembuhan yang tidak diiringi oleh kesakitan -HR. bukhari muslim"

Emotional Intelligencee - Personality Development

Tentukan dan Persiapkan Tujuan Hidup (^_^)9

nurse save your heart

Greater Spiritual Intelligence

BE A GOOD MUSLIM NURSE

ASTRI EKA WULANDARI

Ayu's Blog : Religion In Nursing

Sejarah Keperawatan Islam

Keperawatan Religion Amiatunamiatun

Perawat Profesi Menuju Jannah, InsyaAllah